AKU DAN PEREMPUAN BERMATA BIRU

Ini tentang aku yang tak lelah menjadi pengagum rahasiamu
Di balik kaca kusam pandangan terarah tajam 
Menemukan titik fokus dari retina perempuan bermata biru

Muka sayu dengan tatapan malu-malu
masih kupandangi lewat jendela di samping pintu

Dari kaca kusam pikiran ku menerawang masa depan
Andai bisa bersanding diantara aku, kamu dan penghulu
Rasa bahagia tak lagi jadi impian semata
Sayangnya cinta hanya tumbuh 3 hari meski benihnya ku jaga selalu di hati.

 Kau begitu tega memangkas benih-benih cinta,
 Di saat ia mulai tumbuh menjadi bunga cantik

Bunga beragam rupa dari putih hingga jingga
Kini itu semua tak lagi ada
Berganti dengan muara luka bernama kesedihan

Selain matamu yang tak berwarna biru
Cintamu juga Palsu
Namun tiada rasa benci yang hadir untuknya 
meski luka- luka yang tertinggal cukup dalam

Setidaknya bukan kematian yang memisahkan kita tapi pendirian yang berubah haluan mencari pria idaman selain aku

Diujung penantian, perempuan dengan softlens berwarna biru
Dengan seluruh luka yang kau beri, tiada benci terhadapmu

13 comments

  1. Kang Gilang... yang sabar ya... ^___^

    ReplyDelete
  2. Kang Gilang... yang sabar ya... ^___^

    ReplyDelete
  3. Selalu harus bilang..keren..untuk tulisan Gilang..

    ReplyDelete
  4. sabar ya kak gilang... semoga nanti dapat wanita yang lebih indah dari wanita bermata biru itu :')

    nice poem kak... konotasi nya main banget :)

    ReplyDelete
  5. Pasti nanti Allah mengirimkan wanita idaman yang lain buat gilang..

    ReplyDelete
  6. Hillang satu tumbuh seribu, hehehe

    ReplyDelete
  7. Hillang satu tumbuh seribu, hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyalah santai aja...ngapain benci-bencian.

      Delete
  8. Wah wah, ternyata birunya cinta terpalsukan.... #eh ngomong apa sih...

    ReplyDelete
  9. Perempuan mah emg gitu Lang ..
    Hehee

    ReplyDelete
  10. Semoga perempuan bermata birunya baca tulisan mas gilang yang ini..😊

    ReplyDelete