Aku takut wanita

" Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga, hai begitulah kata para pujangga, aduhai begitulah kata para pujangga " Goyaaang mang.

Dalam tulisan kali ini aku takkan menyanyi dangdut. Pertama, suara tak mendukung bahkan pernah disangka kesurupan, gara-gara nyanyi lagu jepang sambil mendengarkan headset. Mungkin mamah mengira kesurupan arwah tentara jepang. Kedua, aku tak punya keahlian bergoyang, sempat ikutan senam yang sarat akan goyang namun dikira mabuk minuman oplosan, aku goyang ke kiri, mereka goyang ke kanan tak pernah sejalan seperti kisah cintaku yang kandas ditengah jalan.

Jika bicara cinta, sejujurnya aku takut sekali dengan wanita paling tidak itu berlaku dari SD sampai SMA kelas 2. Jika ada teman wanita mendekat, aku langsung berkeringat parahnya keringatku saat itu bau, bau tikus yang sudah mati 17 tahun. Tapi tenang sekarang aku wangi. Kalau tak percaya silakan hirup aroma ketekku, siapa yang mau, kamu mau ? wangikan ? kalau menjawab wangi berarti kalian luarbiasa, luarbiasa bohongnya.

Aku takut wanita bukan tanpa alasan, waktu SD pernah disangka menghamili seorang teman yang sangat cantik. Sejujurnya aku mau bertanggung jawab hanya saja belum siap menikah muda. Masih mau berkarir dalam dunia adu kelereng.

Fitnah yang lebih kejam daripada fitnes itu terjadi ketika selesai belajar IPA tentang pembuahan tanaman, kurang lebih materi pelajaran seputar serbuk sari yang jatuh dan menyentuh kepala putik maka akan terjadi pembuahan atau bahasa kerennya hamil.

Materi itu menjadi trending topic sekaligus memunculkan mitos, jika laki-laki menyentuh wanita maka wanita itu akan hamil.

Dimulailah awal petaka, ketika bel masuk sudah berbunyi, sontak saja aku berlari sekalipun ditengah final kejuaraan kelereng. Tak diduga seorang siswi berparas bidadari versi mini tertabrak sehingga buku yang dipegangnya jatuh, aku berusaha mengambil bukunya, dia pun melakukan hal yang sama persis kisah FTV hanya saja tak berujung romantis. Seketika dia menjerit setelah secara tak sengaja tanganku menyentuh tangannya. Dia berteriak sangat keras sembari berkata " Gilaaaang, kamu menghamili aku, tanggung jawab ".

Sebutkan saja gadis kecil nan cantik itu mawar tapi bukan Mawar yang jualan baso tikus. Mawar menangis makin menjadi-jadi, aku kabur untuk memanggil mamah, kebetulan jarak rumah hanya beberapa langkah.

" Mah, mah aku menghamili mawar, dia nangis keras banget "
Sontak wajah mamah berubah
" Yang benar kamu lang ? "
" Pokoknya mamah ikut, aku takut dia hamil mah kalau hamil nanti perut dia buncit, kalau dia buncit nanti orangtuanya marah "

Mawar masih tersedu-sedu namun sudah mulai tenang karena ditemani ibu guru. Aku, mamah dan mawar akhirnya duduk bersama di ruangan guru. Pikiranku seketika melayang kemana-mana, mungkin ini akan menjadi hari terakhirku merasakan kebebasan seorang lelaki karena nanti harus menjadi seorang imam yang baik untuk mawar. Sepeti kata ayah, kelak kamu akan menjadi seperti ayah, lang. Bekerja dan berusaha menghidupi keluarga.

Aku belum siap menjadi sepeti ayah, aku masih disuapin mamah, suka ngompol di kasur dan masih menapaki karier menjadi atlet kelereng, mana mungkin menjadi suami yang baik untuk Mawar.

Ditengah lamunanku bu guru berkata " Tenang mawar kamu tidak hamil yang ibu jelaskan tadi untuk tumbuhan, kamu dan Gilang kan manusia, tapi Gilang kamu jangan pegang tangan Mawar itu tidak baik "
Mamah pun menimpali " Kamu, jangan nakal Gilang, mamah tak pernah ngajarin kamu genit "

Ya Allah, setelah dituduh menghamili, sekarang dimarahi berjamaah.

Tetiba teringat pesan ayah, " Ketika wanita marah, ia sebenarnya sedang meluapkan rasa cinta hanya saja dengan cara yang berbeda "

Pantas saja mamah selalu cemberut, ketika uang yang diberikan ayah kurang itu toh bentuk lain dari kasih sayang.

posted from Bloggeroid

32 comments

  1. hahaha seru banget, Bang! :D
    masih takut wanita ga? hehe

    ReplyDelete
  2. Takut sama cewe Dari SD smpe Sma kls 2 selebihnya agresif ke cewe Ya,Lang. 😂

    Siip

    ReplyDelete
  3. Takut sama cewe Dari SD smpe Sma kls 2 selebihnya agresif ke cewe Ya,Lang. 😂

    Siip

    ReplyDelete
  4. Ceritanya menghibur sekali. Pengalaman pribadi yang lucu.. haha.. :D

    ReplyDelete
  5. Sekarang gak takut lagi kan? Hehehe...

    ReplyDelete
  6. Salam kenal dari penghuni ODOP 1
    :)

    ReplyDelete
  7. Seru..seruuu...tulisanya enak di baca mas gilang.

    #Salam kenal dari Rt ODOP 1

    ReplyDelete
  8. aku takut dekat-dekat kang Gilang, takut h*m*l...

    ReplyDelete
  9. Aduuuuh.. aku gak komen lha.. ngikik gegulingan aja.. hahahaha..

    ReplyDelete
  10. wkwkwk.. Warning LGBT (leupeut balabala gehu tempe)

    ReplyDelete
  11. Semenakutkan apa sih wanita itu, hihi... segitunya.

    ReplyDelete
  12. aku takut dekat-dekat kang Gilang, takut h*m*l...

    ReplyDelete
  13. sdikit mirip cerita film, "I am not stupid", klo ada yg sdh nonton. bedanya, ini nyata.. hehe..

    ReplyDelete
  14. sdikit mirip cerita film, "I am not stupid", klo ada yg sdh nonton. bedanya, ini nyata.. hehe..

    ReplyDelete
  15. Bahahaha...
    Gilang, berhasil bikin aku ngagul (ngakak guling2)

    ReplyDelete
  16. Hahaha
    Tulisanmu selalu saja berhasil mbuatku ketawa..
    Sukses ya lang..

    ReplyDelete
  17. Ga pengen selesai bacanya. -_-

    Kalo tulisan Kang Gilang, sepanjang ini tetap aja rasanya kependekan. :'D

    ReplyDelete
  18. Kalau gilang tumbuhan...mmm..kira2 dia sejenis bunga apa..? Raflesia kali yak..
    #damai😁

    ReplyDelete
  19. pas lihat judulnya takut wanita ada kesan gmana gitu,, terus lihat isinya dah beda lagi rasanya :D

    ReplyDelete