Belajar dari Sistem Pendidikan di Konoha

Selamat hari pendidikan untuk teman-teman guru, dosen dan tenaga pendidikan seluruh Indonesia. Alhamdulillah hingga saat ini tahun keenam bagi saya berprofesi sebagai guru. Di saat teman-teman seperjuangan waktu kuliah memutuskan tidak menjadi guru sekalipun jurusan mereka berlatar pendidikan, karena kita tahu bersama jadi seorang guru di Indonesia perlu kesabaran yang luar biasa.

Dalam 6 tahun ini tentu banyak hal yang terjadi mulai yang bahagia seperti menyaksikan anak didik bisa lebih sukses dari saya. Sampai nyesek seperti dimarahin orangtua siswa karena anaknya nakal (Walah yang nakal anaknya yang dimarahin gurunya), dihina murid dengan mulutnya yang manis sekali, dan gaji rendah yang sering telat pula hehe.

Sejatinya pendidikan di Indonesia harus banyak belajar dari negara lain. Nah kali ini saya mau belajar dari sistem pendidikan di Konoha, yap Konoha. Suatu desa ninja yang dipimpin oleh kepala desa (Hokage) bernama Naruto. Saya rasa ditangan Naruto pendidikan di Konoha naik derajat.



1. Anak Bebas Menentukan

Ada suatu adegan di mana Himawari (Anaknya Naruto) sedang ditanya oleh Ibu dan Bibi nya perihal dia akan bersekolah di mana. Tentu Ibu dan Bibinya ingin Himawari bersekolah di sekolah ninja, secara bapaknya adalah ninja terkuat sekaligus Hokage. Ditambah Himawari merupakan bagian dari Klan ninja terkuat di Konoha ( Klan Hyuga). Himawari berkata belum memutuskan, ia masih ingin mengetahui banyak profesi lain selain ninja.
Siapa tahu tetiba Himawari pengen belajar kursus Bahasa Inggris yekan ?

Ibu dan Bibinya tak memaksakan, mereka membiarkan Himawari memilih sendiri. Beda hal di Indonesia, kebanyakan anak "dipaksa" memilih sekolah/jurusan yang orangtuanya suka bukan anaknya suka. Sehingga anak-anak itu hanya badannya yang di sekolah tapi "ruh"nya tidak di sana.

2. Alat Ukur Kelulusan Tidak Hanya Dinilai dari Pengetahuan.

Kalau tadi berbicara tentang Himawari, kali ini membahas kakaknya yaitu Boruto. Memang dia sudah memutuskan menjadi ninja namun attitudenya sebagai ninja masih diragukan. Secara akademik Boruto memang pintar ditambah anak pemimpin negeri, namun tak ada perlakuan khusus bagi dirinya bahkan di ujian terakhir akademi (Bukan ujian nasional) diancam tidak lulus karena dianggap sikapnya kurang baik. Padahal Boruto pinter banget loh. Akhirnya tim Ujian Konoha membuat sistem ujian praktik yang mampu membuat Boruto lebih mengerti esensi dari seorang ninja.

Dulu ujian akhir di Indonesia masih sebatas klik klik layar di komputer atau bahkan membulati lingkaran. Kesuksesan pendidikan masih diukur dari seberapa pintar siswa. Sistem itu baru dihapuskan tahun ini.

3. Kesejahteraan Guru Diperhatikan

Meski tidak ada data yang jelas tentang berapa UMR di Konoha, tapi saya bisa menyimpulkan secara deduktif bahwa gaji guru di Konoha cukup tinggi.

Di saat Naruto mau menikah, gurunya Iruka menyumbang dengan nominal yang membuat Naruto kaget dan terharu. Nggak mungkin bisa nyumbang pernikahan yang biasanya puluhan bahkan ratusan juta jika gaji guru di Konoha hanya sebatas 300 ribu dan dibayar 3 bulan sekali hehe.

Ditambah banyak adegan yang menunjukan bahwa seorang guru sering traktirin muridnya ramen, kalau di Indonesia harga ramen itu kisaran 25 ribu dan saat itu Naruto minta traktir lebih dari satu mangkuk loh hehe. Pasti gaji guru di Konoha besar nih.

Tiga hal tersebut yang perlu Indonesia tiru agar pendidikan Indonesia lebih maju lagi ke depannya. Bukankah pendidikan adalah pondasi utama dari sebuah negara ? Jika pondasinya saja rapuh, mana bisa berdiri dong.


21 comments

  1. Pas baca judulnya, konoha? Ga salah ketik? Bukannya itu tempatnya naruto ya.. eh begitu baca isinya, ternyataa iya bener 😂

    ReplyDelete
  2. Sampai eja ulang ulang nih Konoha apa ini eh ternyata hahaha..setuju kak pendidikan adalah pondasi

    ReplyDelete
  3. Iyes,harus ada keterampilan yang dimiliki sama anak jaman sekarang ya,kalau gak gak bisa apa2 tergilas teknologi.

    ReplyDelete
  4. Selamat hari pendidikan ya...
    Saya, pernah mengalami menyesalkan punya suami yang memilih mengabdi jadi guru di wilayah perbatasan Bandung Cianjur. Sudah pelosok-pelosok, gaji hanya seratus lima puluh ribu, waktunya jauh sehingga lama di jalan. Ga bisa punya sampingan bisnis, atau lainnya
    Saat ada pengangkatan Kategori 2 Alhamdulillah suami berhasil. Kini alhamdulillah sudah golongan 3, meski banyak yg nyinyir dan menikung karena suami beda dari yg lain
    Suami anti urusan dengan keuangan (bos) karena tahu di dalamnya banyak kepalsuan. Kami memilih menghindar dan karena itu dianggap kami berseberangan dengan mereka.
    Termasuk saat kenaikan pangkat, suami selalu tersisih, selalu terakhir
    Baru ada proses setelah saya pribadi koar koar di medsos...

    ReplyDelete
  5. Hmm untuk: Alat Ukur Kelulusan Tidak Hanya Dinilai dari Pengetahuan.

    Aku jadi inget pernah kenal orang yang pintar banget tapi attitude ga beda jauh sama anak-anak. Mau menang sendiri..

    Jadi kangen nonton Naruto nih 😆

    ReplyDelete
  6. Setuju banget mbak kalau sistem pendidikan yang memberikan insentif lebih pada guru. Soalnya beberapa guru di daerah juga kurang banget dalam hal penggajian menurut aku.

    ReplyDelete
  7. Aku betah baca tulisannya mba. Hahaha. Menarik yaaaa, sistem pendidikan di Konoha yg fiksi saja jauh lebih baik. Huhuhu. Tapi saya yakin insya Allah ke depannya sistem pendidikan kita di Indonesia juga mengarah ke sana.

    ReplyDelete
  8. Tercium aroma curhat nih :)) Tapi bener, Gil. Banyak kejadian di kita lulus karena nilai pengetahuannya tinggi, padahal sikap, etika, dan perilakunya parah.

    ReplyDelete
  9. Ternyata teori dan apa2 yang ada dalam anime bisa jadi inspirasi juga ya :D

    ReplyDelete
  10. Kalau ngomongin pendidikan di Indonesia emang ga ada abisnya nih soalnya ya masih stuck di situ2 aja, alternatif yang bisa dilakukan adalah mandiri belajar selain formil :D

    ReplyDelete
  11. Kalau di fiksi, pendidikan memang serba sempurna. Padahal ketidaksempurnaan itu punya value sendiri.
    Tapi memang, pendidikan di Indonesia agak parah, bahkan untuk ortu demokratis seperti kami. Sejak dari SD kami membebaskan anak mau pilih sekolah mana, dengan saran setiap pilihan ada konsekuensinya.
    Mau sekolah terbaik berarti jam bermain dengan teman dikurangi sekian jam. Sekolah moderat masih bisa dolan dengan dikurangi sekian jam.
    Sekarang si sulung pilih SMA favorit, dan si tengah pilih MTS dekat rumah.
    Kami menyetujui setelah bertanya mengapa dan bagaimana

    ReplyDelete
  12. Ini jadi catatan tersendiri ya. Pendidikan adalah bagian penting dalam kehidupan kita, jadi memang perlu lebih banyak diperhatikan, mulai dari sistem juga pengajarnya, supaya bisa seimbang.

    ReplyDelete
  13. Anime2 ternyata bisa juga buat ilmu yah Kak yang penting fokus aja pelajarinnya

    ReplyDelete
  14. Asik banget ya ternyata kita bisa belajar banyak dari cerita Naruto

    ReplyDelete
  15. Selamat hari pendidikan ya kak, yang saya inget dari Pendidikan di Konoha dan saya pahami adalah memberikan kesempatan kepada Naruto untuk melakukan apa yang naruto bisa, tidak mengecilkan akan tetapi saling mendukung satu sama lain. Sehingga kepercayaan yang ada dalam diri Naruto naik,kadang di setiap pertarungan, naruto selalu semangat karena dirinya selalu didukung oleh teman-teman nya. Terkadang dalam pendidikan di Indonesia, ada anak yang terlihat rajin dan pinter saja ada yang ga suka, berbeda dengan Naruto teman-teman nya adalah keluarga kedua bagi Naruto. Semoga pendidikan di Indonesia memberikan kesempatan anak didiknya untuk saling menghargai siapapun, apalagi teman sebangku.

    ReplyDelete
  16. Naruto. Ternyata banyak pelajaran ya dr kartun ini. Pantes anak2 cowok banyak yg suka. Aku kl nonton cuma sepintas2 krn kurang menarik. Kayaknya kudu ditonton lagi nih kl ada filmnya.

    ReplyDelete
  17. Setuju untuk no 3 kesejahteraan buat guru perlu diperhatikan oleh pemerintah kita.

    ReplyDelete
  18. Ya ampuuun ... Aku tadi berhenti membaca dulu. Sambil mikir Konoha itu di mana. Apakah di Kanada atau di salah satu negara di Eropa?Owalah nyambungnya ke Naruto. Ketahuan ya nggak pernah nonton, hahaha ...

    Aku sangat berharap kualitas pendidikan di Indonesia dapat ditingkatkan lagi. Sejauh ini sepertinya sekolah-sekolah swasta berbiaya mahal yang murid-muridnya bisa memperoleh pendidikan berkualitas. Kesejahteraan guru dan kesempatan mengikuti pelatihan juga harus ditingkatkan agar bisa melampaui standar pendidikan saat ini.

    ReplyDelete
  19. Setuju dengan tulisan ini, pendidikan itu memang harusnya berjalan seperti itu, membebaskan orang memilih. Mau masuk universitas negeri, universitas swasta, asalkan sesuai dengan minat dan bakatnya, tetap akan sukses.

    ReplyDelete
  20. aku itu turut prihatin banget dengan kondisi pendidikan serta para pengajar di Indonesia dalam hal kesejahteraan, semoga makin banyak perubahan ke arah yg lebih baik untuk para pengajar kita ya

    ReplyDelete
  21. saya warga konoha merasa terpanggil hahaha

    ReplyDelete