Sebuah Perenungan : Bertambah Bilangan

Tepat hari ini bilangan usiaku bertambah namun jatah hidup semakin berkurang.
Entah mengapa tak begitu excited ketika bilangan usia bertambah, ada pergelokan perasaan yang begitu mendalam. Sudah lama hidup di dunia tapi kadar takwa masih begini saja.

Usiaku sekarang adalah usia di saat Nabi Muhammad menikah. Berbicara soal menikah banyak teman-temanku sudah berkeluarga dan menimang anak yang menggemaskan. "iri ? " tidak, sebab setiap orang mengukir jalan takdirnya sendiri.

Di usiaku yang sekarang bukan saatnya lagi bermain-main dengan cinta, pilihannya hanya satu kalau suka nikahi. Tidak seperti zaman SMA, melihat perempuan yang wajahnya meneduhkan inginnya memiliki.
Ingin rasanya mengikuti jejak nabi yang menikah di usia ini.

Dalam perihal hobi,awal-awal kuliah banyak hal yang aku lakukan, editing foto dan video, belajar akunting dan lain-lain. Di usiaku sekarang hanya ingin fokus pada 3 hal menulis, berbisnis dan mengajar. Eh kalau melakukan 3 hal ini tetap dinamakan fokus bukan yah ? Soalnya menulis dan mengajar sudah menjadi hobi, sedangkan bisnis adalah suatu keahlian yang perlu dimiliki.

Menurut penelitian, di usia ini adalah masa peralihan dari remaja ke dewasa. Banyak hal yang berubah termasuk dalam segi pola pikir.

Sekarang lebih berhati-hati dalam berbicara, tidak mau perkataan menjadi sebuah bumerang bagi diri sendiri, sebisa mungkin menghindari kata-kata yang menyakiti perasaan orang lain.

Dalam bermedia sosial pun lebih berhati-hati mana yang harus dan tidak dibagikan ke media sosial, jangan sampai hal yang bersifat keluh kesah menjadi bahan konsumsi umum. Mulai mengurangi bahkan sebisa mungkin untuk tidak berkeluh kesah di media sosial.

Di umur yang sekarang ini pun harus mulai pandai mengatur keuangan, kurangi membeli barang yang tidak dibutuhkan. Poin ini menjadi bahan renungan yang paling dalam. Masih sering saya membeli hal-hal yang mubazir akhirnya tidak digunakan atau tidak dipakai sama sekali.

Tidak dipungkiri, semakin bertambah bilangan usia semakin berkurang juga lingkaran pertemanan. Teman-teman masa SMA sekarang sedang mengukir mimpi mereka sendiri, jarang lagi bersua untuk sekadar hahaha. Teman kuliahnya sama.

Mulai memaklumi teman yang datang dan pergi, itu tidak lebih dari seleksi alam. Tak begitu mellow jika harus ke mana-mana sendirian, bukan lagi anak remaja yang dengan kehebohan yang luarbiasa. Belajar lebih mendengar daripada berbicara.

Pergantian bilangan angka, ingin kumaknai sebagai perenungan. Merenungkan apa saja yang sudah dan belum dicapai, merenungkan hal-hal yang perlu diperbaiki di masa yang akan datang. Bukan saatnya lagi merayakan dengan kue atau hal-hal menggemaskan lainnya.

5 comments

  1. Selamat hari lahir ya Aa.. semoga segwra dipertemukan dengan belahan jiwanya

    ReplyDelete
  2. Rasul nikah berapa tahun ya? Lupa eh. 23 kah?

    ReplyDelete
  3. May Allah SWT comply with your prayer 😇😇
    .
    *nyontek di modul kuliah 😄

    ReplyDelete