Dunia Terbalik

Ada gajah di balik batu
batunya hilang gajahnya datang
aku tahu maksud dirimu
diam-diam suka padaku

"Tahu nggak ?"

"Engga Lang."

"Eh, kamu jangan jawab."

"Kan kamu nanya, aneh deh."

Lirik lagu di atas adalah pembuka dalam sinetron dunia terbalik. Tahukan sinetron dunia dunia terbalik ? kalau tahu kalian luarbiasa (Sambil teriak ala Ariel Noah).
Sinetron dunia terbalik sedang menjadi perbincangan tersendiri di kalangan masyarakat. Biasanya sinetron menjadikan cinta sebagai ujung tombak cerita namun dalam "Dunia terbalik" berbeda.

Cinta tak lagi menjadi daya tarik utama cerita tetapi kritik sosial yang disajikan secara halus menjadi tema unggulN.

"Kritik seperti apa sih Lang ? Kritik singkong atau ubi ?"

"Tahu nggak ? batu yang aku pegang ini keras kalau kena kepala."

"Ampuuun,"

Lanjuuut, Kritik sosial yang marak terjadi di masyarakat, ketika suami menjadi istri dan istri menjadi suami. Istri bekerja menjadi TKW dan suami mengasuh anak di rumah.
Unik ketika yang mengantri di posyandu adalah seorang ayah. Unik ketika kumpulan pria sedang bergosip. Pokoknya dalam sinetron ini serba terbalik.

Timbul persepsi di kalangan masyarakat "Dunia terbalik" bahwa semakin banyak kiriman uang dari seorang istri maka makin meningkat pula harga dirinya. Cukup aneh bukan ? bagi yang merasa normal, justru akan malu ketika istri bekerja dan suaminya di rumah saja.

Tak dipungkiri sosok suami adalah kepala keluarga, tak elok jika menggantungkan sepenuhnya aspek mencari rezeki kepada istri. Berumah tangga seperti dua orang yang sedang mengayuh perahu, butuh visi dan kerjasama jika tidak perahunya akan tenggelam.

"Eh Btw ngomongin nikah, kamunya udah nikah belum Lang ?"

"Jangan ditanya belum dong."

"Lalu kenapa ngomongin nikah ?"

"Mau ngomongin hantu tapi serem."

Tak ada salahnya untuk meredakan ketegangan otak dengan cara menonton dunia terbalik. Banyak amanat dan pesan yang dapat kita ambil, di tengah berbagai intrik dan bumbu komedi.

1 comment