One day one post hari pertama
Whaaa. Rasanya pengen teriak, hari ini menjadi hari bersejarah bagi umat manusia karena di penghujung bulan februari 2016 akan lahir puluhan karya dari penulis kece nan berbakat. Pastikan teman-teman menjadi saksi sejarah lahirnya penerus J.K Rowling, Pramoedya, Tere liye, Raditya dika bahkan Raisa, eh Raisa bukan penulis lebih tepatnya dia mantan aku tapi sayang tidak direstui, iya tidak direstui takdir. Duh maaf jadi curhat.
Hari pertama menulis dalam rangkaian ODOP itu menegangkan. Jika teman-teman belum tahu ODOP, singkatnya ODOP adalah akronim dari one day one post yang mengupayakan pesertanya untuk membiasakan diri menulis setiap hari. Gerakan ini dipelopori Bang Syaiha yang merupakan salah satu praktisi kepenulisan terkece abad ini tapi sejujurnya lebih kece saya, setidaknya dalam satu hal yaitu perut. Okey itu ga penting. Jadi sudah tahukan ODOP itu apa ? kalau masih belum bisa tanyakan pada rumput yang bergoyang ngebor.
Kembali lagi ke hari pertama ODOP, hal-hal yang pertama selalu menegangkan, misalkan hari pertama sekolah, hari pertama kuliah, pertama kali kerja bahkan pertama kali mengenalmu yang sekarang telah meninggalkanku, duh curhat lagi. Pokoknya segala hal yang pertama itu menegangkan sekaligus meninggalkan kesan. Semoga kesan pertama saya bagi kalian menyenangkan, sekalipun ada yang membaca tulisan ini sambil siap-siap lempar batu.
Tantangan minggu pertama, saya harus menjelaskan alasan mengapa gabung ODOP ? . Jika ditanya alasan, saya akan menjawab dengan dua versi, versi singkat dan versi panjang. Versi singkat akan menjawab " Pengen aja Bang, biar kekinian ". Sedangkan versi panjang dijawab dengan curhat.
3 bulan lalu, saya baru putus dengan pacar karena sebab yang belum bisa diceritakan. Rencananya 2 tahun lagi kita akan menikah. Sudah menjadi rahasia umum nikah itu mahal apalagi pakai dangdut. Maka dengan itu saya menyiapkan dana hingga mencapai angka tertentu tapi takdir berkata lain, dia pergi tanpa alasan dibalik saya yang berjuang dengan kesetiaan.
Sejak itu galau melanda, tiap hari memantau media sosial dia. Otomatis hidup jadi tidak produktif karena sekedar meratapi nasib namun semua berbeda setelah melihat sebuah status dari Bang Syaiha yang membuka ODOP generasi 2, sebenarnya saya memberanikan diri ikut daripada dilanda galau akut.
Akhirnya saya mendaftar dan bertemu teman-teman luarbiasa yang memberikan sudut pandang lain dari kehidupan. Disaat saya galau meratapi cinta, pemuda lain dibelahan dunia sana sedang memperjuangkan mimpinya.
Dengan bergabung di ODOP, saya ingin punya kebiasaan baru nan bermanfaat. Dengan bergabung di ODOP, saya ingin hidup abadi, setidaknya karya ini takkan mati. Dengan bergabung di ODOP, saya ingin melupakan mantan. Membuka lembaran baru dengan sia dia yang Allah pantaskan. Semoga aja menemukan jodoh di ODOP generasi 2 teristimewa. Poin terakhir sih bercanda tapi jika ada yang bersedia, saya siap siaga.
Whaaa. Rasanya pengen teriak, hari ini menjadi hari bersejarah bagi umat manusia karena di penghujung bulan februari 2016 akan lahir puluhan karya dari penulis kece nan berbakat. Pastikan teman-teman menjadi saksi sejarah lahirnya penerus J.K Rowling, Pramoedya, Tere liye, Raditya dika bahkan Raisa, eh Raisa bukan penulis lebih tepatnya dia mantan aku tapi sayang tidak direstui, iya tidak direstui takdir. Duh maaf jadi curhat.
Hari pertama menulis dalam rangkaian ODOP itu menegangkan. Jika teman-teman belum tahu ODOP, singkatnya ODOP adalah akronim dari one day one post yang mengupayakan pesertanya untuk membiasakan diri menulis setiap hari. Gerakan ini dipelopori Bang Syaiha yang merupakan salah satu praktisi kepenulisan terkece abad ini tapi sejujurnya lebih kece saya, setidaknya dalam satu hal yaitu perut. Okey itu ga penting. Jadi sudah tahukan ODOP itu apa ? kalau masih belum bisa tanyakan pada rumput yang bergoyang ngebor.
Kembali lagi ke hari pertama ODOP, hal-hal yang pertama selalu menegangkan, misalkan hari pertama sekolah, hari pertama kuliah, pertama kali kerja bahkan pertama kali mengenalmu yang sekarang telah meninggalkanku, duh curhat lagi. Pokoknya segala hal yang pertama itu menegangkan sekaligus meninggalkan kesan. Semoga kesan pertama saya bagi kalian menyenangkan, sekalipun ada yang membaca tulisan ini sambil siap-siap lempar batu.
Tantangan minggu pertama, saya harus menjelaskan alasan mengapa gabung ODOP ? . Jika ditanya alasan, saya akan menjawab dengan dua versi, versi singkat dan versi panjang. Versi singkat akan menjawab " Pengen aja Bang, biar kekinian ". Sedangkan versi panjang dijawab dengan curhat.
3 bulan lalu, saya baru putus dengan pacar karena sebab yang belum bisa diceritakan. Rencananya 2 tahun lagi kita akan menikah. Sudah menjadi rahasia umum nikah itu mahal apalagi pakai dangdut. Maka dengan itu saya menyiapkan dana hingga mencapai angka tertentu tapi takdir berkata lain, dia pergi tanpa alasan dibalik saya yang berjuang dengan kesetiaan.
Sejak itu galau melanda, tiap hari memantau media sosial dia. Otomatis hidup jadi tidak produktif karena sekedar meratapi nasib namun semua berbeda setelah melihat sebuah status dari Bang Syaiha yang membuka ODOP generasi 2, sebenarnya saya memberanikan diri ikut daripada dilanda galau akut.
Akhirnya saya mendaftar dan bertemu teman-teman luarbiasa yang memberikan sudut pandang lain dari kehidupan. Disaat saya galau meratapi cinta, pemuda lain dibelahan dunia sana sedang memperjuangkan mimpinya.
Dengan bergabung di ODOP, saya ingin punya kebiasaan baru nan bermanfaat. Dengan bergabung di ODOP, saya ingin hidup abadi, setidaknya karya ini takkan mati. Dengan bergabung di ODOP, saya ingin melupakan mantan. Membuka lembaran baru dengan sia dia yang Allah pantaskan. Semoga aja menemukan jodoh di ODOP generasi 2 teristimewa. Poin terakhir sih bercanda tapi jika ada yang bersedia, saya siap siaga.
posted from Bloggeroid