Mansetus, Pahlawan Kesehatan dari Timur

Kesehatan adalah pondasi yang penting untuk membangun suatu bangsa, namun luasnya Indonesia menjadi pekerjaan rumah untuk pemerataan fasilitas kesehatan. Uniknya selalu ada pahlawan-pahlawan tangguh yang berkontribusi penuh di berbagai sudu Indonesia, Mansetus ialah salah satunya

Lewoleba pada tanggal 5 Januari 1976, Mansetus lahir dan kelak membantu banyak kelahiran lainnya. memang sedikit yang tahu bahwa dari tempat ini akan muncul sosok yang membawa harapan baru bagi masyarakat di daerahnya yang cukup jauh untuk mengakses fasilitas kesehatan. Di tengah gemuruh kota kecil ini, Mansetus lahir dengan tekad mengubah dunia kesehatan di Nusa Tenggara Timur.

Tidak hanya sebuah rumah, Kota Sau I di Kelurahan Sarotari, Larantuka, telah menjadi panggung bagi perjalanan luar biasa. Kabupaten Flores Timur diangkat sebagai latar belakang perjuangan seorang pria dengan tekad baja, yang menorehkan jejaknya lewat Yayasan Kesehatan untuk Semua (YKS) yang berdiri tegak sejak 2002. Namun, Mansetus lebih dikenal sebagai Mans merupakan nyawa di balik visi mulia dalam dunia kesehatan.

Keistimewaan Mans terletak dalam perhatiannya yang tak terbatas terhadap persoalan kesehatan di daerah terpencil. Dalam sunyi yang sering terabaikan, ia muncul sebagai pelopor perubahan dengan semangat tak tertandingi. Mengajak kaum muda untuk menyusuri jalan-jalan dengan sepeda motor, ia membawa serta para bidan desa dan paramedis, membentuk tim siaga medis yang tangguh.

Yang menarik, Mans bukanlah produk dari lembaga pendidikan kesehatan formal. Inspirasi mengalir dari sebuah acara Focus Group Discussion (FGD) pada bulan Juli 2002. Di situ, ia bersama Petugas Kesehatan dan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana Flores Timur, mengulas situasi kesehatan ibu dan anak. Hasilnya mengguncangkan. Banyak nyawa melayang akibat lambatnya respon medis, kesulitan transportasi yang terbatas menjadi penyebab utama.

Dari sinilah lahir gagasan brilian yang melahirkan Program Manajemen Sarana Transportasi. Mendirikan YKS adalah langkah pertamanya. Dengan tekad tak tergoyahkan, ia memperoleh 13 sepeda motor untuk para bidan dan petugas kesehatan di lima kecamatan Flores Timur. Tak hanya itu, sebuah bengkel didirikan untuk merawat setiap kendaraan yang harus menjelajahi jarak hingga 2000 kilometer. Dengan yakin, Mans berkata, "Kami siap dalam situasi darurat. Senyuman mereka adalah kebahagiaan kami."

Di tengah dunia yang sering kali membatasi mimpi, Mansetus mengajarkan bahwa keinginan dan tekad kuat dapat mengatasi segala rintangan. Ia telah menjadikan sepeda motor sebagai sumber cahaya bagi kesehatan di wilayah yang kelam, membuktikan bahwa komitmen tulus dapat menginspirasi perubahan yang nyata. Perjalanan panjangnya mengingatkan kita bahwa dalam setiap sudut gelap, ada harapan yang dapat ditemukan. Kini, namanya tidak sekadar Mans, melainkan pahlawan bagi kesehatan di daerah terpencil.

Atas segala bentuk perjuangannya di bidang kesehatan, rasanya Mans pantas untuk mendapatkan Anugerah Pewarta Astra 2023. Dari sudut Nusa Tenggara Timur Mans telah menyebarkan semangat hari ini dan masa depan Indonesia yang lebih di bidang kesehatan.


Post a Comment