Waktu Berbuka

Rido, anak berumur 4 tahun yang baru saja belajar berpuasa. Di tahun pertamanya ini dia sangat bersemangat bahkan berkata kepada ibunya ingin tamat berpuasa selama sebulan penuh. Ibu Rido tentu kagum melihat semangat sang anak.

Sayang, semangat Rido tak sebanding dengan keadaan fisiknya. Hari pertama dia mampu berpuasa hingga magrib akan tetapi Rido kelihatan sangat lemas. Mungkin di umurnya yang masih belia belum dianjurkan untuk berpuasa.

Sekalipun tak diikat dengan kewajiban berpuasa, Rido tetap teguh ingin ikut berpuasa. Dia tak mau kalah dengan kakaknya Arman yang sudah tamat berpuasa sejak tahun lalu. Wajar jika kakaknya sudah tamat berpuasa sebulan penuh, umur Arman sudah menginjak 15 tahun.

Rido terus memaksa kepada ibunya untuk tetap berpuasa. Sang ibu pun mengizinkan dengan syarat hanya sampai Dzuhur. Rido menganggukan kepala pertanda menyetujui apa yang telah disepakati ibunya.

Sang ibu menitipkan Rido ke Arman. Ibunya pergi untuk mengunjungi saudaranya yang sedang sakit. Arman mengiyakan tetapi 10 menit setelah ibunya pergi, Arman malah tertidur pulas.

Beberapa jam setelah tertidur Arman akhirnya bangun. Dia terbangun karena mencium harum masakan, aroma rendang sangat terasa. Di dapur Arman melihat Rido sedang asyik makan.

"Do, udah adzan ?," sambil mengucek-mengucek mata

"udah kak," Rido menjawab dengan sisa makanan yang masih dia kunyah.

Tanpa banyak berkata Arman memakan rendang dengan brutal. Dia dua kali nambah sebelum akhirnya kenyang.

Ibu mereka baru saja datang dan mencari Rido untuk segera berbuka.

"Rido udah buka puasa ?"

"Udah Bu bareng Kak Arman,"

Dengan senyuman sang ibu memanggil Arman.

"Armaaaan, kamu puasanya sampai dzuhur juga ?"

Walhasil Arman pura-pura amnesia.

2 comments