Tamu

Hei kamu, iya kamu yang sedang duduk cantik sembari ditemani novel serta teh manis. Apakah tahu di sudut ini aku sedang merindu. Merindu sosokmu yang diam-diam hadir di kepala. Ah, kau memang selalu ahli menembus hati.

Sejak pertama kali bertemu. Kau sudah memukauku, entah kenapa saat itu kau memesona dengan pakaian serba senada. Jika ada alat pengukur rasa suka, mungkin saat itu menunjukan angka tertinggi. Kau terlihat anggun dengan diammu. Tak banyak berkata namun pertemuan itu bermakna.

Kali kedua bertemu kamu, aku hadir dengan pakaian terbaikku. Kau juga sama begitu luarbiasa dengan balutan gaun pengantin. Ini peristiwa paling berharga dalam kehidupan kita berdua. Aku tahu kau sangat bahagia, aku pun memiliki perasaan yang sama. Aku hadir sebagai tamu undangan dalam pernikahanmu.

4 comments