Seminggu tanpa suara

Sudah 7 hari badan ini berbaring, hanya bisa merasakan demam, sulit makan dan minum, dan yang paling menyiksa tak bisa bersuara.

Amandel saya membengkak hingga menutupi tenggorokan, untuk makan satu sendok nasi butuh perjuangan ekstra keras. Sakit luarbiasa ketika menelan, sudah tertelan malah termuntahkan, di saat muntah itupun sakit.
Prestasi terbaik dalam urusan makan hanya 2 sendok bubur dan setengah gelas air putih saja.

Bukan itu poin paling menyiksa, tak bisa bersuara menjadi hal menakutkan. Meski saya tidak termasuk bawel tetapi tak enak juga kalau tidak berkomunikasi. Salam hebat untuk teman-teman tunawicara, sibuk berkerja dalam diam.

Mungkin sama menyiksanya ketika dikekang untuk tidak menyuarakan pendapat.
Sekarang memang sudah lebih baikan, makannya bisa mengetik status facebook. Sudah bisa bicara hanya masih terbata-bata.

Banyak hal yang saya ambil ketika hening tanpa suara, semakin hanya bicara maka semakin besar kemungkinan kita untuk salah.

Saya anggap hal ini ujian atau bahkan teguran untuk setiap tulisan dan ujaran saya yang tidak keliru.

1 comment