Menulis dan Bitcoin

Hampir sebulan tidak melatih jari untuk menulis, dan efeknya mulai terasa pegal serta hilangnya sentuhan menulis yang dulu sempat membara.

Layaknya seorang ksatria yang diusir dari kerajaan karena mencuri jemuran. Aku juga terusir dari aktifitas menulis, bukan karena mencuri jemuran, aku tak sehina itu. Kalau bajunya bagus sih boleh dipertimbangkan #eh. Aktifitas menulis terhenti karena satu hal, Bitcoin.

Apa itu bitcoin ? mau tahu ? tanyakan google deh. Nggak punya kouta ? baiklah aku jelaskan semampunya. Bitcoin adalah mata uang digital yang sedang hits karena bernilai hampir 60 juta perkepingnya ( 23 Agustus 2017) jadilah aku yang mudah tergoda ini memulai main bitcoin, dan hasilnya lumayan buat beli nasi padang.

Banyak hal yang tidak bisa dipilih secara bersamaan seperti halnya Raisa dan Isyana, tak bisa memilih mereka berdua karena itu tak mungkin, hehe. Menulis dan bermain bitcoin kurang cocok bersinergi. Aku harus memilih satu akhirnya diputuskan aku memilih menulis. Haha.

Sekalipun saat ini menulis belum cukup untuk mengatasi godaan nasi padang yang meminta dibeli tapi aku percaya jikalau menulis tidak bisa memperkaya harta setidaknya memperkaya ilmu, kalau bisa harta juga sih hehe.

Post a Comment