Di Luar Prediksi



Tetiba Teteh J&T tersenyum karena sebulan terakhir saya sering mengunjunginya. 

"Maaf Teh, saya sudah ada yang punya," itulah dialog imajinatif yang saya buat ketika menunggu proses pengiriman di J&T.

Berbicara pengiriman, Alhamdulillah sebagian pulau besar di Nusantara sudah disinggahi novel menunantaskan rindu. Awalnya saya dan @ciani_limaran menulis novel ini sekadar pelepas lelah dari kegiatan sehari-hari. Terutama bagi saya yang saat itu sedang berkutat dengan skripsi, menulis novel ini seperti pereda pusing dari deretan revisian.

Dalam proses menulis novel ini hingga terbit hanya memakan waktu 3-4 bulan, efek terlalu sering mangkir dari revisian skripsi tapi sekarang sudah lulus 😅. Berbekal alasan tersebut saya tidak terlalu berharap novel ini laku sekadar dukumentasi pribadi saja. Kalau kata Asma Nadia "Setidaknya menulis satu buku sebelum kita tak lagi bernyawa" Saya berusaha merealisasikan itu.

Kenyataan melebihi harapan. Alhamdulillah teman-teman mengapresiasi novel ini dengan luarbiasa. Di tengah ekonomi yang sedang sulit teman-teman mau menyisihkan uangnya bahkan ada yang rela menanggung ongkos kirim yang lebih mahal dari pada harga novelnya sendiri. Tetiba saya ingin menangis haru 😭😭, siapa yang menaruh bawang di sini.

Saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang sudah membeli, berniat membeli, dan yang sudah mendukung. Alhamdulillah, dalam tiga hari cetakan kedua novel menuntaskan rindu tinggal menyisakan lima buku lagi.
Berkat teman-teman, saya dan keluarga bisa makan nasi padang, eh baru ingat belum berkeluarga haha.

Iklan : Jika ingin memiliki novel menuntaskan rindu bisa transfer, ketemuan atau barter dengan dua bungkus nasi padang. Lebih jelasnya silakan kirim pesan pribadi 😅.

Post a Comment