Menulis Dalam Sepi

Dia sedang unjuk gigi
pamer tulisan yang kata asli
orang-orang banyak memuji
Tulisannya langka dan berisi

Presiden menyambutnya dengan karpet merah
Pemujanya mengelu-elukan laksana pemenang nobel sastra

Eh akhirnya busuknya tercium juga
tulisannya yang membahana ternyata hasil salin tempel
orang-orang berbalik menghujat

Ia kecewa, pujian berganti hujatan dengan seketika

dari itu semua aku lebih memilih menulis dalam sepi agar terhindar dari rasa ingin dipuji.

Post a Comment