kakek tua yang wajahnya nyaris tanpa tawa
mengetuk pintu disertai suara lirih dan syahdu
mengadahkan tangan, pertanda meminta pertolongan
mungkin hanya kertas pattimura yang ia minta
doa-doa terhafal setelah uang berpindah kepal
karena perutnya terlalu perih, ia menjual doa dengan pamrih
tak mahal doa yang ia jual
hanya untuk makan sehari, ia mengucap kalimat panjang yang tak ku mengerti
ketika lapar dan tak ada apapun yang mampu dijual
terpaksa doa terucap dengan pamrih dan lirih
tak ada yang salah disini
tidak juga kakek tua penjaja doa
Cikalongwetan. 11 maret 2014
mengetuk pintu disertai suara lirih dan syahdu
mengadahkan tangan, pertanda meminta pertolongan
mungkin hanya kertas pattimura yang ia minta
doa-doa terhafal setelah uang berpindah kepal
karena perutnya terlalu perih, ia menjual doa dengan pamrih
tak mahal doa yang ia jual
hanya untuk makan sehari, ia mengucap kalimat panjang yang tak ku mengerti
ketika lapar dan tak ada apapun yang mampu dijual
terpaksa doa terucap dengan pamrih dan lirih
tak ada yang salah disini
tidak juga kakek tua penjaja doa
Cikalongwetan. 11 maret 2014
:( jadi terbayang dengan wajah kakek tua itu mas
ReplyDeleteKasian si kakek..
ReplyDelete