Belajar bisnis

Banyak pemuka agama mengutip hadist yang menyatakan bahwa 9 dari 10 pintu rezeki berasal dari dagang, seperti yang dicontohkan rasul kita. Memang benar jika ingin kaya tak mungkin mengandalkan gaji sebagai pegawai yang terbatas kisaran UMR. Ditambah harga barang pokok yang semakin melonjak. Bisa makanpun di zaman sekarang sudah bersykur apalagi mampu punya mobil lima dan istri tiga, eh maksudnya rumah tiga.

Sejak SD mulai berlatih dagang, jelasnya sih membantu mamah. Iya membantu makan dagangan mamah. Kala itu kebutuhan ekonomi semakin tajam ditambah penghasilan bapak sebagai guru SD tak seberapa. Zaman dulu gaji guru sangat kecil untuk kebutuhan sehari-hari pun tak cukup. Oleh sebab itu mamah dengan ringan membantu keuangan keluarga dengan berdagangan kecil-kecilan.

Meningjak SMA di saat keuangan keluarga mulai stabil. Bapak sakit dan tiap bulan harus kontrol, tentu saja memakan biaya yang lumayan. Mamah tetap berdagang meski tiap hari dagangannya semakin berkurang karena modalnya dipakai makan. Dengan niat meringankan keluarga, aku ikut berdagang sambil sekolah, tepatnya berdagang kartu perdana, kala itu anak SMA sering sekali berganti-ganti kartu, mungkin punya selingkuhan banyak #eh.

Beranjak kuliah aktifitas berdagang berkurang karena sudah himpitan kegiatan semakin tinggi, memang bukan alasan tapi aku bukan orang yang terbiasa bermulti tasking, mungkin perlu belajar makan sambil mandi eh tapi sedikit ekstrim deh. Sekarang aku punya niatan untuk berbisnis kembali. Semoga pintu rezeki terbuka bagi siapa saja yang mau berusaha.

Post a Comment