Profesi oh profesi

Sempat berbincang dengan seorang teman yang berprofesi sebagai bidan, jangan tanya temannya cowok atau cewek, udah jelas grin emotikon. setelah ngobrol panjang lebar, akhirnya jurus maut keluar " udah gajian dong, traktir atuh kan gaji bidan gede ? "
Dengan memasang muka tanpa malu, aku melahap nasi padang dengan tempo sesingkat-singkatnya. " eh boleh kepo dong gaji bidan dibandung berapa ? " dia menjawab dengan keraguan " mau minta traktir apalagi ken ?, engga besar ken malahan kadang nombok buat ongkos. gajinya 750 rb dengan tugas yang lumayan menyita tenaga dan waktu "

Ternyata tidak hanya gaji guru yang kecil, gaji tenaga medis terutama bidan dan perawat juga jauh dari kata besar. perjuangan mereka untuk memperoleh gelar d3 tentu tidak mudah, uang puluhan juta itu bukan daun, keringat orangtuanya jadi saksi, puluhan lembar kertas merah dan tugas kuliah yang dikerjakan tak kenal lelah ditukar dengan kebanggaan ijazah, tapi gaji mereka tak lebih besar dari tukang sampah. tak mengapa jika kami digaji ratusan ribu, tapi jika perut ini tak pernah lapar, kendaraan itu tak pernah perlu bensin. kami sama punya perut. Ketika pendidikan dan kesehatan tidak dihargai, jangan salahkan jika indonesia masih seperti ini.

NN GBS. Depan laptop sambil sedang melihat isi dompet.

Post a Comment