Engkau Adalah Puisi

Haloooooo semua. Rasanya sudah lama tidak bersua, dari saya belum menikah hingga sekarang masih belum menikah juga (?)

Selama rehat menulis di blog sebenarnya saya tetap menulis kok, paling tidak menulis di dinding WC umum. Tahu sendirikan dinding WC banyak memuat kata-kata bijak penuh makna. Siapa yang menulisnya ? tentu bukan saya, soalnya belum mencoba bawa alat tulis ke WC.

Maafkan saya jika baru menulis sudah membahas WC. Sebenarnya mau membahas sesuatu yang berat dan berbobot seperti batu misalnya, tetapi takut ghibah bahkan fitnah karena sebenarnya batu tidak bersalah.

Duh semakin ngawur saja tulisan saya. Efek dari semakin berat beban hidup. Berbicara beban selama saya rehat menulis "alay" seperti ini, kok beban hidup makin berat 😂😂. Butuh pelampiasan untuk mengeluarkan tumpukan beban di kepala.

Selama rehat menulis di blog, saya merasa tak sebebas dulu. Menulis di koran harus terpaku kepada gaya selingkung dan tema perminggunya. Menulis jurnal harus benar dalam sitasi sekaligus berlandaskan keilmuan.

Tak ada yang lebih enak dari menulis di blog. Seaneh apapun tulisan saya ini tetap bisa terbit. Salah satu keanehan dalam tulisan ini adalah judul dan isi tulisan jauh berbeda. Tak apalah saya ingin menerapkan teori sastra postmo, menobrak kaidah kebahasaan 😂😂.

Bingung dengan tulisan ini ? berarti kita sama.

3 comments