Status Terakhir

Di sebuah halte belasan orang sedang menunggu. Tentu sebagian besar menunggu bus datang, kenapa sebagian besar ? karena satu orang di antara mereka menunggu sesuatu yang lain.

Orang-orang itu tak saling mengobrol, terlalu sibuk berkutat dengan layar dalam genggaman yang selalu mereka sentuh. Melalui dunia maya keresahan dalam kepala dituliskan, tapi kali ini berbeda setiap status yang mereka tuliskan di media sosial tanpa sadar diucapkan.

"Nunggu bus lama banget kaya nunggu si dia punya perasaan yang sama," celoteh seorang remaja yang masih memakai seragam putih abu.

"Hari ini sibuk banget, pas pulang malah nunggu busnya lama. Siaaal," seru seorang pria berdasi sembari memamerkan raut kesal.

"Make up lama-lama luntur nih, busnya lama banget panas ni," kali ini seorang perempuan sexy berujar sembari merapihkan rambutnya.

"Sakiiiii...," belum tuntas kata yang dia ucapkan tubuhnya sudah terjungkal menyentuh tanah. Seorang kakek tergeletak tak bernyawa.

Orang-orang di sekitarnya tidak membantu mereka malah sibuk mengabadikan peristiwa itu lewat jepretan kamera HP dan mempostingnya di media sosial dengan status beragam.

"Di depan gue ada yang mokad, untung bukan gue," seru anak berseragam putih abu

"Yaelah, mati nggak tahu tempat. Makin telat pulang," Pria berdasi berkata ketus.

"OMG, ngeri banget," Perempuan sexy berkata setengah ketakutan.

Sebulan kemudian mayat itu masih tergeletak di halte. Orang-orang terlalu sibuk membuat status di dunia maya.

3 comments