Salah Waktu

Layaknya seorang pemuda yang mempunyai semangat luarbiasa, aku bersama Geng Cobra sudah mempersiapkan diri untuk menyambut bulan Ramadan. Persenjataan berupa bunyi-bunyian sudah sejak pagi dipersiapkan, pentungan, wajan untuk dipukul bahkan pengeras suara telah siap menunaikan tugasnya.

Pos ronda menjadi titik temu Geng Cobra untuk berkumpul, eh belum dijelaskan bahwa Geng Cobra merupakan akronim dari cowok berani. Memang akronim yang dipaksakan agar terkesan gagah dan seram.

Sebelas orang sudah berkumpul dengan senjata masing-masing. Kami mengemban tugas mulia untuk membangunkan umat agar tak lupa sahur. Jika umat lupa sahur, mereka kemungkinan besar akan lesu selama menjalani puasa. Tugas ini berat, kami harus menjalankan amanah dengan sepenuh hati.

"Sahuuur, sahuuuuur," Bagai komando suara dari anak Geng Cobra lain mengikuti ditambah berbagai instrumen yang telah dipersiapkan.

"Kok belum ada yang bangun ?" seru seseorang di antara kami.

"Iya nih sebuah kejanggalan," teman lainnya menimpali.

"Ah aku punya ide," aku menginstrusikan sesuatu kepada seluruh anggota Geng Cobra.

"Ini nggak bahaya ?" seseorang dari kami nampak tak setuju.

"Ini demi umat," aku berkata tegas.

Semua anggota Geng Cobra menyamakan nada suara lalu berteriak

"Kebakaran, kebakaran," belasan orang keluar dari rumah lalu menatap keadaan sekitar. Tak ada api yang ada hanya kemarahan warga.

Bulan ramadan masih satu hari lagi.

4 comments