Move on oh move on

Jujur saja aku tipe orang yang susah move on dalam berbagai hal terutama makanan, khususnya seblak.

Aku punya tempat jajan favorit namanya warung bi blak, bukan nama resmi hasil gunting pita dan syukuran tumpeng, sekedar nama maknasuka, yah suka suka yang punya cerita, intinya bibi itu jualan seblak.

hampir tiap hari aku beli seblak buatan bi blak kecuali hari dimana dompet adalah tempat menyeramkan untuk dibuka, you know lah. Bi blak orang yah suka ngobrol mulai dari cerita urusan dapur hingga bicara negara yang krisis pemimpin jujur. Rasa seblaknya sih biasa aja, tapi males aja untuk pergi ke warung baru, harus kenalan dulu terus PDKT dan ngobrol-ngobrol tak beralur, setelah proses itu baru deh jadian antara lidah aku dan rasa seblak. ah prosesnya panjang,males berpaling dari bi blak, tapi kalau di pikir kok hanya aku yang setia membeli seblaknya, pikiran takut kehilangan menguasai diri, kalau begini terus bi blak bisa bangkrut dan tidak berjualan. berpikir berpikir, yes nemu ide, promosikan seblaknya ke keluarga pasti berhasil. Setelah mencoba membujuk keluarga dengan kerja keras dan semangat memajukan bi blak, Akhirnya usahan ku membuahkan hasil, Hasilnya GAGAl. Sebulan dari kejadian itu bi blak benar-benar tutup dan beralih profesi menjadi pegawai pabrik. Dalam setiap perpisahan pasti ada makhluk bernama kesedihan, dari perpisahan aku belajar bahwa tak ada yang abadi, Begitupun seblak. Bi blak, doakan aku agar cepat menemukan penggantimu.

note : seblak adalah makanan khas sunda,khususnya bandung. Seblak identik dengan rasa pedasnya. Bahan utama seblak yang orisinil adalah kerupuk tapi sudah di modifikasi dengan berbagai varian ( makroni, ceker ayam, tulang, kwe tiaw, mie dan masih banyak ) Selengkapnya tanya Chef Juna.

NN GBS. Tepat jam 12 malam, Waktu indonesia bagian kamar aku.

2 comments