Galau oh galau

Ada hal yang menarik hari ini, tepatnya pagi tadi. Seperti biasa sebelum mengajar menyiapkan beberapa perangkat pembelajaran.

" yes, pertemuan hari ini materinya gue banget ", membicarakan makna denotasi dan konotasi dalam lagu.
Masuk ke kelas mengawali dengan salam, senyuman dan mengucapkan semangat pagi kepada siswa, sebenarnya cara itu hasil meniru dari pegawai bank, karena merasakan sendiri jika hati sedang sepi, ada yang mengucapkan selamat pagi berasa banget dianggap manusia, biasanya hanya dianggap kain yang bertulisan welcome, kalian tahu kan rasanya ? nyesek bro nyesek.

" kalian punya lagu favorit ? " pertanyaan untuk mengawali pembelajaran.
" punya pak. goyang dumang, janda bodong, buaya buntung " teriak salah satu siswa.
" itu lagu dangdut semua , Setiap lagu punya makna baik itu denotasi ataupun konotasi. lagu yang kalian suka memiliki makna dan cerita tersendiri dalam kehidupan kalian.
" terus pak, lagu favorit bapak apa ? "
Tidak butuh waktu lama untuk menyebutkan lagu yang sedang saya suka, last child - Tak pernah ternilai. Berikut lirik paling galau dari lagu itu
" kau menghukum hati ini, hati yang dulu kau yakini takkan pernah kecewakan mu. kau memutuskan tuk pergi belum sempat ku memohon dan mengemis agar kau tetap disini.

Akhirnya suasana dikelas berubah galau, semua siswa menyanyikan lagu " tak pernah ternilai " gurunya juga ikut nyanyi sih pakai hati malahan.
Setelah bergalau-galau ria, diakhir pembelajaran siswa membuat analisis makna denotatif dan konotif dalam lagu itu.

Peran dan suasana hati guru ketika mengajar memang penting, harusnya mengajarkan lagu nasional dan membuat analisis makna. semoga tidak menjadi malpraktek pendidikan.

NN GBS. Ngetik sebari mendengarkan lagu menanti dibarzah, karena menanti jodoh itu lelah.

4 comments